Demography of Madrasah Diniyah Takmiliyah and Revitalizing the Institutional Function of Islamic Education

This study offers the findings of the demographic data of madrasah diniyah takmiliyah (non-formal form of education, developed through community participation), especially about teachers and students in Bandung city, Indonesia, and give efforts to revitalize their institutional roles and functions. The study used a combination of quantitative and qualitative methods to collect and analyze the data. The results showed that madrasah diniyah takmiliyahs in Bandung city are around 1,134 with 75,264 students and 6,292 teachers. The demographic data of madrasah diniyah takmiliyah in Bandung city is very significant when compared to sekolah dasar (formal education at the primary school level)/madrasah ibtidaiyah (formal education at the Islamic primary school level) in Bandung, which only amounted to 545 sekolah dasars/madrasah ibtidaiyahs with 231,174 students and 10,802 teachers. This research found that many parents interested to send their children to madrasah diniyah takmiliyah. Many potential madrasah diniyah takmiliyahs are not owned by other educational institutions. Madrasah diniyah takmiliyah is the property of Muslims for Indonesia, whose quality and function must be improved so that they can participate in improving the quality of people for advanced Indonesia

Islamic Science: Theological Doctrine of Science Learning in Islamic Universities

This paper is intended to reveal the concept of Islamic science used in science learning in Islamic universities. The method used is phenomenology type of qualitative research. The data are analyzed philosophically, historically, and pedagogically. The results of this research show that Islamic science is a theological doctrine which sourced not only from the holy Quran but also from the scientific traditions of Moslems in the middle age. It also concerns with the social, politic, and cultural characteristics of Islamic education institution, specifically Islamic universities

Kelembagaan Pendidikan Islam

Dalam proses pembudayaan umat manusia, adanya kelembagaan pendidikan dalam masyarakat merupakan conditio sine quo non (syarat mutlak). Lembaga tersebut memiliki tanggung jawab secara kultural edukatif terhadap perkembangan anak didik dan masyarakatnya. Lembaga atau sering juga disebut sebagai institusi atau pranata merupakan sistem norma yang mengatur aktifitas masyarakat dalam aspek tertentu; institusi menunjukkan pola tingkah laku yang telah disepakati, karena itu institusi merupakan cara yang standar untuk mengatasi berbagai masalah masyarakat

Filsafat ilmu untuk pendidikan

Buku ini isinya berusaha menyuguhkan proses pencarian dan pengenalan pengetahuan filsafat. Diawali dengan pengarti-kulasian definisi filsafat, filsafat ilmu, ontologi pengetahuan, epistemologi pencarian pengetahuan dan aksiologi pengetahuan. Di bagian akhir disuguhkan bahasan mengenai kontruksi penge-tahuan untuk pengembangan pendidikan yang berperadaban, termasuk Pendidikan Islam

Reaktualisasi Paradigma Pendidikan Islam: Ikhtiar Mewujudkan Pendidikan Bernilai Ilahiah dan Insaniah di Indonesia

Dengan terlebih dahulu mengeksplorasi konsep paradigma pendidikan, buku ini menguraikan paradigma pendidikan Islam berkenaan konsep Tuhan dan manusia, serta upaya-upaya alternatif merefleksikannya. Disajikan pula salah satu perspektif filsafat untuk memperkaya wacana paradigma pendidikan Islam, khususnya untuk mengungkap konsep Tuhan, manusia dan alam dalam perspektif perrenial. Bagian akhir buku ini menggambarkan dan menganalsiis paradigma pendidikan nasional berdasarkan Pancasila, sehingga terlihat relevansi dan posisi yang dapat dimainkan oleh pendidikan Islam yang diselenggarakan di Indonesia

Hubungan Manusia dan Pendidikan

Pendidikan mempunyai peranan sangat penting dalam keseluruhan aspek kehidupan manusia, hal itu disebabkan karena pendidikan berpengaruh langsung terhadap perkembangan seluruh aspek kepribadian manusia, di mana pendidikan adalah sebuah proses yang bertujuan ‘memanusiakan manusia’, Manusia sangat memerlukan pendidikan untuk kelangsungan hidupnya. Fungsi pendidikan adalah mengupayakan penumbuhan potensi dasar yang dimiliki anak didik, memelihara, mengembangkan serta meningkatkan budaya dan lingkungan, serta membantu manusia dalam mengoptimalkan hasil interaksi potensi yang dimilikinya dengan budaya yang berkembang sehingga tercipta kepribadian yang utama

Prosedur penelitian pendidikan (Cet.II)

Dalam upaya pengembangan pendidikan, seringkali ditemukan masalah yang perlu dipecahkan secara sistematis melalui penelitian. Karenanya, pendidikan baik secara teoritis maupun praktis memiliki keterkaitan kuat dengan penelitian. Penelitian memegang peranan penting dalam memberikan arah konseptual terhadap penyelenggaraan pendidikan. Penelitian diharapkan dapat memberikan deskripsi, eksplanasi, prediksi, dan evaluasi terhadap praktik pendidikan. buku ini mencoba menggambarkan proses dan kegiatan penelitian pendidikan yang dimaksud

Peserta didik dalam Pendidikan Islam

Peserta didik adalah setiap orang atau sekelompok orang yang menjalankan kegiatan Pendidikan; peserta didik dapat diartikan sebagai anak yang belum dewasa yang tanggung jawabnya diserahkan pada pendidik. Peserta didik dalam pendidikan Islam adalah anak yang sedang tumbuh dan berkembang, baik secara fisik maupun psikis untuk mencapai tujuan pendidikannya. Anak atau subjek didik adalah orang yang belum dewasa dan sedang berada dalam masa perkembangan menuju pada kedewasaannya masing-masing; Peserta didik adalah setiap manusia yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan potensi dirinya dan masih membutuhkan bimbingan dan didikan orang lain untuk mencapai tujuan hidup sebagai hamba Allah dan khalifah Allah di muka bumi